Moodle adalah salah satu CMS (Content Management System) yang ditujukan untuk media pembelajaran atau bisa disebut Elearning. Di Moodle sendiri menggunakan 2 dashboard, yaitu Pengajar (Guru atau Dosen) and Murid.
Dewacloud
Dewacloud adalah layanan berbasis PaaS (Platform as a Service) dimana kamu dapat membuat, mengelola dan mendesain topologi dengan one-click, selain easy-to-use, tampilannya pun sudah user-friendly, sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh user.
Pada artikel ini, kami akan membahas mengenai Cara Deploy Moodle Dengan GitHub di Dewacloud.
Cara Deploy Moodle dengan GitHub di Dewacloud, Untuk melakukan Deploy Moodle, kamu perlu memastikan sudah memiliki account di Dewacloud.
Step 1: Login Dewacloud Dashboard
Login terlebih dahulu ke Dewacloud Dashboard dengan email dan password yang valid.
Step 2: Create New Environment
Moodle menggunakan bahasa pemrograman PHP, maka dari itu, pilih PHP serta versi yang akan kamu gunakan sesuaikan dengan requirement pada aplikasi yang akan kamu deploy. Kamu juga bisa tentukan Web Server yang ingin digunakan, lalu pilih driver SQL nya.
Kami di sini memilih Nginx sebagai Web Server dan MariaDB sebagai Databasenya. Tentukan Region serta Environment Name nya, kemudian jika sudah klik Create di pojok kanan bawah.
Untuk melihat proses yang sedang berjalan, kamu dapat monitor pada Active Task di pojok kiri bawah.
Setelah pembuatan Environment selesai, kamu bisa melihat informasi login ke PHPMyAdmin yang dikirimkan ke email account Dewacloud kamu secara otomatis, jika tidak ada di Inbox, kamu bisa cek pada Spam/Junk email kamu.
Step 3: Deploy From Git
Klik Deploy from Git / SVN pada Deployments Environment yang akan di Deploy Moodle nantinya.
Buat Repository baru untuk Moodle dengan klik Add New Repository.
Untuk nama Repository tidak dapat menggunakan special character, maksudnya adalah seperti penggunaan tanda baca maupun spasi.
Masukkan URL dari source GitHub yang akan kamu gunakan, kemudian klik Add.
Pilih path sesuaikan dengan kebutuhan kamu ingin di deploy di directory yang mana, jika ingin di standard document root atau public_html (seperti di cPanel), maka biarkan secara default, yaitu ROOT.
Terdapat 3 option:
- Check and auto-deploy updates, artinya akan melakukan automatic deployment dari semua perubahan repository yang dilakukan sesuai dengan interval waktu yang ditentukan.
- Auto-resolve conflicts, artinya untuk mencegah terjadinya merge conflict, perintah git reset –hard akan dilakukan selama project update. Akibatnya, contradictory files akan ter-update sesuai dengan versi repository, dan membuang semua perubahan yang dilakukan secara local.
- Enable zero-downtime deployment, artinya deployment dilakukan tanpa ada nya kemungkinan down.
Jika sudah, klik Deploy.
Akan terlihat proses nya pada Active Task, segala proses yang memungkinkan adanya Action yang dilakukan pada Environment, akan ter-logs pada Active Task. Lama atau tidaknya proses deployment tersebut, tergantung dari berapa size file yang di deploy, semakin besar size file, semakin memakan waktu juga untuk prosesnya. Kemudian cek file nya, apakah sudah ter-deploy atau belum dengan klik Config pada Application Server dan ke path var/www/webroot/ROOT/
Step 4: Create Database & User Database
Buat database dan user database pada phpMyAdmin dengan login sesuai dengan informasi login yang kamu terima di email, setelah login klik menu Databases. Kami menggunakan moodle sebagai nama database dengan collation utf8mb4_unicode_ci, kemudian klik Create.
Klik menu Privileges, dan klik Add user account di bawah.
Masukkan Username dan Password sesuai dengan kebutuhan kamu, kami disini menggunakan moodleuser sebagai Username dan moodle123 sebagai passwordnya. Untuk Hostname, masukkan private IP dari Application Servers kamu, lalu klik Go di paling bawah.
Pastikan ceklis semua pada Database-specific privileges, dan klik Go pada bagian bawah.
Lakukan restart nodes pada MySQL untuk apply perubahan atau penambahan yang kamu lakukan.
Step 5: Config
Copy semua isi file pada config-dist.php ke notepad komputer kamu, lalu create baru file config.php.
Lalu pastekan isi file yang sudah kamu taruh di notepad tadi ke dalam config.php. Kemudian, ubah pada bagian berikut.
$CFG->dbtype = ‘mariadb’;
$CFG->dbhost = ‘172.16.5.48’;
$CFG->dbname = ‘moodle’;
$CFG->dbuser = ‘moodleuser’;
$CFG->dbpass = ‘moodle123’;
..
$CFG->wwwroot = ‘https://domainkamu.com’;
$CFG->dataroot = ‘/var/www/webroot/moodledata;
dbtype : Ubah dengan driver SQL yang kamu gunakan, di sini kami menggunakan mariadb.
dbhost : Masukkan IP Private dari SQL Database kamu.
dbname : Masukkan nama database yang sudah kamu buat.
dbuser : Masukkan user database yang sudah kamu buat.
dbpass : Masukkan password user database yang sudah kamu set sebelumnya.
wwwroot : Alamat URL atau website kamu.
dataroot : Directory atau path pada file-file moodle data.
Jika sudah, klik Save.
Buat directory moodledata pada /var/www/webroot/ dengan SSH Access ke Application Server.
$ cd /var/www/webroot/
$ mkdir moodledata
$ chmod 777 moodledata/
Lalu tambahkan script try_files pada default.conf virtual host di Application Server.
Install SSL agar lebih secure.
Tambahkan settingan innodb pada my.cnf di SQL Database di dalam tag [mysqld] atau di bawah line 13.
innodb_read_only_compressed=OFF
innodb_file_per_table = on
innodb_strict_mode = 0
innodb_file_format = Barracuda
Step 6: Enable Extension
Pada Moodle, ada beberapa extension yang diharuskan enabled atau On. Jika ada extension yang diperlukan namun masih disabled, akan menampilkan informasi di atas.
Untuk melakukan enable, kamu perlu ke php.ini pada Config di Application Server.
Pada section gd, terdapat script “;extension=gd” artinya ini masih disabled, untuk enable, kamu perlu hapus tanda “;” lakukan pada extension lainnya yang diperlukan, kemudian save.
Lalu restart pada Application Server untuk apply modifikasi yang dilakukan sebelumnya.
Hasilnya akan seperti di atas, kemudian Continue untuk melanjutkan proses instalasinya.
Step 7: Testing
Step terakhir adalah testing, yaitu melakukan akses melalui SLB, Domain atau Subdomain kamu.
Kesimpulan
Jika kamu mengikuti artikel ini dari awal sampai akhir, artinya kamu sudah berhasil melakukan Deploy Moodle Dengan GitHub di Dewacloud. Demikian artikel ini, jangan sungkan untuk meninggalkan ide-ide topik yang ingin Anda baca di blog. Semoga artikel ini membantu ya!